Senin, 28 Desember 2009

Kota kaya yang miskin

Di Indonesia Jika laju pertumbuhan penduduk terus berlangsung seperti saat ini, maka pada tahun 2050 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan berada pada kisaran angka 500 juta. Wew angka yang hebat.
Sekarang saja dengan jumlah 235 juta, kota-kota besar di Indonesia seperti tumpukan manusia yang sangat riuh. Lihatlah jalanan di Jakarta, Surabaya, Bandung atau Medan saat jam 5 sore, dan kita menyaksikan lautan manusia berjejalan seperti Gurame di kuali besar. Rame, bising, dan jalanan seperti tak kuasa lagi menahan beban yang kian menumpuk.
Ancaman yang dihadapi kedepan masa neoliberal disini tantangan dan ancaman disini adalah jumlah permintaan pekerjaan akan banyak, Pajak mungkin akan dinaikan dan dari itu semua masih ada kemiskinan.
Jika kita lihat komparasi dengan dua negara adidaya yaitu jepang dan Amerika, kata kemiskinan masih jadi masalah, dua negara ini merupakan contoh negara liberal, muncul pertanyaan jika indonesia jd liberal apakah akan seperti amerika dan jepang, kekhawatiran ini bukan isapan jempol tapi tahap menuju kebenaran akan adanya neoliberal diindonesia.

Kita lihat jepang
Satu dari enam warga Jepang hidup di garis kemiskinan. Nilai ini cukup tinggi untuk kalangan negara maju menurut hasil survey terakhir Kementrian Kesejahteraan Jepang.
15, 7 persen warga Jepang berpenghasilan rendah dari rata-rata di tahun 2006. Pada tahun 1997 jumlah warga miskin di Jepang hanya 14,6 persen. Jepang mungkin salah satu negara anggota Organisasi Pengembangan Kerjasama Ekonomi (OECD) yang paling parah terpuruk karena krisis menurut.
Nilai ini mungkin akan semakin naik karena gaji pegawai di Jepang turun karena krisis ekonomi.
Kita Lihat Amerika.
Akibat krisis ekonomi, jumlah warga miskin di Amerika Latin dan Karibia bertambah sembilan juta orang. Demikian angka-angka yang diumumkan Komisi PBB Regional, ECLAC.
Menurut penghitungan Komisi, di wilayah ini sekarang 189 juta orang, atau 34 persen dari total penduduk, tergolong kelompok miskin. Dengan demikian, untuk kali pertama sejak enam tahun belakangan, jumlah orang miskin di Amerika Latin dan Karibia, meningkat.
Menurut ECLAC, kehidupan orang-orang yang beberapa tahun lalu telah membaik, kini kembali memburuk.
Semua berpihak pada kesejahteraan rakyat bukan pada segelintir orang, itu cita-cita sebagai suatu bangsa, jika kemiskinan masih ada berarti negeri ini belum menjadi negeri yang “besar”
Dari berbagai sumber.




2 komentar:

Egi Arvian F mengatakan...

Mari berusaha lebih keras dan berdoa lebih ikhlas agar negara kita menjadi lebih baik :). Insya Allah kita tetap berjuang!

Belajar hidup mengatakan...

Indonesia bisa kaya dgan metode sederhana yaitu 'sedekah'.Mari kita mulai dri diri sendri dan kluarga

Posting Komentar