Senin, 11 Januari 2010

Sabar itu berjuang

Mengukur kesabaran kita..

Apa arti kesabaran sebenarnya? Apakah seseorang yang kalah dalam pertandingan bulutangkis kemudian dia berharap ada keajaiban yang menjadikan skor dia lebih unggul dari lawan mainnya, tanpa berusaha

Mengeluarkan semua kemampuan dia dalam bulutangkis, ato seseorang petani yang terdiam menunggu hujan padahal musim hujan masih lama dan kekeringan sedang melanda untuk beberapa bulan kedepand

Dua kejadian itu menggambarkan kondisi pasrah dan tidak menunjukan suatu usaha dalam menyelesaikan masalah.

Kondisi pasrah seringkali diidentikan dengan kata SABAR apakah benar demikian, saya tidak setuju!

Sabar itu bukan si sabar, tapi si ikhtiar, si usaha, si tekad, si berani maju, si berani berdiri, si pantang nyerah dan si mental baja bukan si pasrah bermental tahu.

Sabar bukan ditelurkan kepada orang tertentu berdasarkan gender atau DNA akan tetapi dia bersarang pada pola pikir yang dipupuk dengan sikap positif dan sudut pandang yang benar dalam menghadapi ujian hidup

Ketika sabar itu menjadi ujian, maka reaksi seseorang akan berusaha melewati ujian dengan berusaha menjadi yang terbaik lulus dengan nilai tertinggi, bukan sabar menanti diberi jawaban dari orang lain.

Sabar itu karakter pejuang bukan karakter pecundang, si pejuang mungkin sering dipukul dan dipermalukan keadaan akan tetapi bukan berarti si sabar menjadi kalah dan mundur, dia segera bangkit dan memperbaiki diri.

Batasan sabar itu tidak ada karena ujian hidup pasti akan selalu datang, jadi berbahagialah saja nikmati segala ujian karena berarti kita sedang mendapat perhatian lebih dan sedang ditegur agar bisa lebih baik lagi.

Saya ingin menjadi si sabar si pejuang bukan sisabar si pengeluh, si pecundang, allah bersama orang-orang yang sabar..

Sabar ah sabar,,,


 

dari catatan seorang mahasiswa rantau di bilik harapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar